Pagi menggelingsir
di dalam gebar seorang lelaki
ketika sekawan burung putih
telah jauh menerbangkan mimpi
ke dunia realiti.
Di sini kanak-kanak kelaparan
laman rumahmu ditumbuhi lalang
paruh mentari membakar rezeki
yang tumbuh subur di setiap ceruk negeri
di poket seluarmu hanya ada angan-angan
tanpa gizi keberanian.
Dingin pagi inikah yang mengikatmu
atau tiada siapa yang pernah membisik,
“Bangkitlah, ubahlah”
ketika kepulan asap memenuhi ruang
pinggan kusam di tangan anak-anakmu
masih kosong sekosong masa hadapannya
yang retak di tanganmu.
Kamal Sujak
Jalan Puisi, Alam Sari