kala duri hitam menumbuh
dalam daging kita,
benak kita semakin tenteram
untuk menumpangkan racun
darinya, badan tidak pedih
mengalirkan darah yang
paling cemar kerananya
kita tidak lagi
merintih sakit atau teringin
mencabutnya
dalam waktu semakin bertumbuh noda,
nurani kita remuk-redam untuk
melahirkan jiwa-jiwa yang lembut
dan sebujur mata yang berkaca jujur
sedang kita
telah dihadapankan dengan
kenyataan ; buat kini dan selamanya,
kita yang membentuk ruang untuk
untuk kita hidup.
Clariessa Kesulai