BUDAYARENCANA

Kemudian Ijok Besok Masih Tak Ada Apa-Apa

tar terlantar menyebar jarak tanpa memohon maaf
daripada penduduk mengangguk di sepanjang tubuh
ketawa setompok karpet semalu dandelion ungu mini
tak meminta penjelasan kaki seri pagi terus berjalan
di mukim ini menegur taasub sekeluarga air pemberani
mati bunuh diri terjun hanyut hidup baharu sehari lagi

kemudian besok? ijok tak ada apa-apa kecuali
kelompok anak sedang lebih nakal daripada shin chan
kakak dan abang ke timur? selatan? lari dari rumah

kemudian besok? ijok tak ada apa-apa kecuali
bukit, bukit, bukit, bukit, dan bukit menunggu giliran
puncak-puncak melereng resah menyembah lembah

kemudian besok? ijok tak ada apa-apa kecuali
pemaju-pemaju beribu teraju menuju setuju itu-itu
banjir tentang hutang cuaca cuma mereka punya biaya

dan ijok kecualinya ada aku dan aku, menggayuti
poket doraemon ialah poket-poket seluar kargo ayah
darinya terhidu bau gemerencing anak-beranak kunci
diduga pintu-pintu mustahil seerti kelmarin siling langit
dibocorkan keadaan (doa mak enggan memerlahan)
kuselak kelopak risau meninjau luput liang kebocoran
bertampal perca poket doraemon sebagai bulan

kembali aku lena bertahun lama untuk setiap bangun
mengucapkan selamat pagi kepada kesunyian januari
dan telinga kampung ini yang lapar bunyi-bunyi.

Fadhilah Ad Deen
Ijok, Perak


Pengarang :