(buat nenda Rahimah Marchi di alamat jauh)
Batu belah batu bertangkup
batu yang disurat kata yang dikatup
aku melihat terhimpun ia taring anu
wayang kulit wayang potong hujung kulit
mata tajam darahlah kemaluanku
meneguk resipi anak haruan
sumpah moyang angin laut diulek mayang
nyanyian keramat diumbuk malam amuk
guntur menyala di langit mengalirlah urat kilat
dipanah sifatnya api membakar pohon ru
pertama kali air lagun mimpiku berpisah
sesuatu dinamakan sekutu lembaga kata kerja
tunggang kepala mereka sebelum perintah gajah
dikhabar bahwa bunyi monyet amaran bahaya
tunjang akan benih dan saraf akar
apakah aku ini berlaku tak punya roh
lepaslah kain merasuk di kepalamu Terengganu
yang menerbit Pulau Duyung adalah kapal layar
melentur air peritstiwa menjala kayu jarinya
mulut Cabang Tiga terbuka majulah ribut laut raya.
Patuh pada perut mereka menelan monsun
keghaiban nelayan dari Telaga Batin
arahan tujuh hari dimanakah puteri ke-lapan
tibalah batu bersurat bangunlah batu sifat
hakikat matamu nenda memasang cahaya
bermula cerita pertama leburlah berikutnya
pengakuan darat menawar pantai berombak
pemanggil senja dengarlah tiba ribuan sigasir
yang bergema jauh bisikan dari gua kepala
batu yang diasah di bawah air terjun
burung-burung sedang mengawan
aku yang mengesan tali pusat
ada yang mengulangi perkataan
semua yang mengalir daripada salinan air mani
leluhur manusia pengertiannya rahim binatang
lengkung tanda tanya ada titik di bawahnya
batu yang dituju kepala yang ditutup
menjinak daging dipalu istilah tua
yang hilang di laut muncul di darat
rahmat hujan ke atas Afrika asal pemula diriku
menyusuri induk kemanakah lagi habitat berlalu
tiada siap sempurna cumalah berubah ansur
punca air wajarlah ada berburu ada bertani
ada berdagang semangat adat pergunungan.
Kedua kakiku laluannya dari langkah moyang
batu belah menetas batu berlian
jutaan batu-batu sejarah
jutaan cerita-cerita bernafas
memasuki dewata mengulang pinjam makna
maka sekalian keadaan usulnya daya
akur lidah ular tawar buah larangan dengan ekornya
bagaimana pulih hanya yang dipilih alamiah
akal yang domestik hayatnya menurun cerita
tertumpah bacaan bulan
pada leherku tumbuh dua benih
satu bentuk tajam satunya lagi lebihan suara
lanjutan sintaks menyusun peta makna
mengekori teks rentak mata dan hari
merestui ibunda ayahanda
Losong merisik Lepan Kejur
denganku pisau tanah Afrika
ikan keli dipotong empat
anjing makan telur penyu
babi tahu pintarnya di hutan
harimau kenal asal-usul bunyi
yang darat balik ke darat
yang laut balik ke laut
pergi nendaku menjunjung sirih
bunga terapung pulangmu berseri
pulut kuning belayarlah ia
mencari semangat anginmu
pada batu ini kusuratkan pembuka kata.
Adam Harith