BUDAYARENCANA

Mimpi adalah Fragmen Tak Lengkap Tak Punya Serambi atau Tingkap

i.
perompak dengan pisau berkilat menerpa menghiris menetak.
daging berselerakan darah.
bagaimana harus berlari. kaki terikat, kengerian harus berhenti namun tak pernah mampu mengelak.

mimpi tak pernah punya fragmen lengkap. compang camping dan bersepah. tak punya serambi dan tingkap.

ii.
namun antaranya ujud mati dan hidup. kengerian dan impian. saling mengharap dan melengkapkan takdir Tuhan antara fragmen belum lengkap.

barangkali besok pagi, mimpi bergumpal dalam impian yang masih menanti:

hidup bukan sekadar mimpi ngeri
lewat jendela dan serambi yang masih lebar ternganga di situ.

Ghazali Sulong

 


Pengarang :