BUDAYARENCANA

Sehitam Kota di Bandar Mesum

dalam kesenjangan musim sadis
satu-persatu, sehitam kota menetas
dari sarang kesibukan

segalak kicau menjalar di kegelapan
itu melodi kematian!
syahdu dan sepi bukan pilihan
untuk irama dari lorong ke jambatan
untuk dendang dari jambatan ke lorong

laparnya disuap kelam, sepinggan sisa
hausnya disuguh rencam, secangkir nista
hanya untuk membesar
menjadi sepelepah kota

saat hanyir mesum bandar
menyelinap antara rongga indera jauhari auta
pagi bukan lagi violet
senja bukan lagi jingga
dan ia melatarkan kematian sepelepah kota

nyata sekali, separuh hidup sehitam kota
adalah diam…

 

Adie Abd Gani


Pengarang :