SASTERA

Menyambut Keadilan

tanah ini sudah lama terbiar
ditumbuhi lalang yang tingginya mencapai awan
isinya dipatuk ular-ular yang kelaparan.
kala jengking menyengat rakus
takpeduli mangsa yang meraung kesakitan.

di singgahsana seekor harimau bertaring runcing, memberi arahan
belangnya ditata berlian, bersandar megah disisi sang betina kesayangan yang konon rupawan
mengerah, mendesak, menindas, menekan, merodok hingga kering dan busuk
demi wang dan kemasyhuran
peraturan dalam kerongkongnya
ngaumannya memecahkan sendi-sendi yang ketakutan.

ada pakatan yang penuh harapan
bangkit melawan, bertahan dan akhirnya menyambut kemenangan
menumpaskan ketamakan, menggulingkan keegoan.

lalang ditebas
rumput baru mulai tumbuh
rama-rama girang melatari
angin menebarkan harum
ular dan kala jengking menyembunyikan diri
bersorak sorailah seluruh isinya
menyambut perubahan memeluk keadilan.

di sela-sela kegembiraan,
ngauman masih kedengaran
sayup dan perlahan.

unggas-unggas berbisik,
“Berhati-hatilah. Harimau masih belum tidur.”

Fazleena Hishamuddin
Denai Alam


Pengarang :