Sewaktu mentari menerjah kaca
aku semakin tergamam pada kejutan
yang memanggang dan
pesananmu yang menjulang itu
tidak sempat kusampaikan
pada tokoh-tokoh yang terbilang.
Mereka masih kurang pengalaman
membilang kesengsaraan terpendam
membiarkan kemarahan dan dendam
saling berlaga dengan yang lain
di atas permukaan
menusuk poket-poket nan kosong.
memakamkan tubuh telanjang.
Sewaktu mentari menerjah ke kaca
tiada hujan yang membasah pohon
deruan angin menatang santun
mengembalikan selaut tenang
membersihkan jiwa insani gundah
yang masih beralun.
Ismail Hashim
Sikamat, Seremban