BUDAYARENCANA

Apophenia

i.
sesal mengental kabus.
kelmarin masih.

gelita. tetapi udara berat dengan lebih
dari sekadar malam yang seluruh.
segala siluet
tak bernama
tak ternamakan menunggal,
melohonghitamkan
dada. lagi dan semula.

tujuan memancang cahaya.
esok masih.

membutakan. banyak ketika pilihan
tak menentukan apa-apa lebih
dari kerawakan nama Yunus:
menganga kaleidoskop dada
dari jernih putih terterjemah
kemungkinan corakwarna.

 

ii.
dari sekian air, titis hening pada pipi.
mengapakah kedewasaan selalu
membuat perlu alasan untuk apasaja?
atas kesanggupan terus mencintai hidup,
tangga penrose duka-asa—
hari ini kutemukan lagi keberanian
buat memanggil kesia-siaan
dengan namanya.

 

Meor Izzat Mohamad
Maghribi

 

 


Pengarang :