SASTERA

Diakah Sang Patriot Itu?

Tanpa tongkat di tangan
lelaki tua itu memukul gendang perang
di gelanggang demokrasi degup jantungnya tiba-tiba
bertukar badai dan gelombang.

Suara rakyat di jalanan menjadi percikan bunga api
pungguk pun menjadi hairan
saat itu belum lagi di malam lebaran
aku yang masih termanggu di jendela
setia merenung cahaya bulan.

Diakah sang patriotik itu
tidak gentar dengan dupa kematian.

Baharuddin Saidi
Sungai Nibong, Sekinchan


Pengarang :