BUDAYARENCANA

Dalam lelap binari

(i)
ketika puisimu memilih terlelap dalam lenamu
dua suara menetas; lengking biru
kembar sabda yang merdu

(ii)
ia pun didengari lewat mimpi berpintu:
terpendam wahyu yang menipu

(iii)
begitulah, kau masuki rongga tidur:
di atas meja lumpuh kaubaringkan sepasang surat
kata-kata telah miring ke barat

 

Qurratul ‘Ain


Pengarang :