BUDAYARENCANA

Kaki bulan

Hari-hari yang merantaikan pesan
tentang berkurung
tentang kebodohan yang dikurung
manusia bersesak-sesak untuk diam
menyarung tubuh haiwan dengan kepala sendiri
seperti pipit menanti induk pulang
dengan cebis daging di jalanan
mendengar kicau sendiri
yang melantunkan angan-angan.

Ada yang berjengket untuk sampai ke malam
memagari setiap rongga dengan doa yang dipaksa
dia menaruhkan separuh nyawa
kepingin menjadi kaki bulan
sebagai bebayang langkah yang terlucut
dan tangannya sentiasa ditadah
mengharap cahaya terburai
untuk dilumur pada tubuh yang malap

Di luar – bulan berselimutkan langit
petanda sial yang panjang
nah, bulan terkurung
(dia)
terlepas menjadi kakinya lagi.

 

Khalil Zaini
Tanjong Malim


Pengarang :